Selasa, 09 Agustus 2011

ARITMATIKA SOSIAL


Dalam kegiatan perdagangan terdapat penjual barang dan pembelinya. Penjual menyerahkan barang kepada pembeli, sedangkan pembeli menyerahkan uang sebagai pengganti barang-barang yang diterimanya.
            Untuk memperoleh barang-barang yang akan dijual, penjual membeli dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya. Harga barang dari pabrik, grosir, atau tempat lainnya disebut harga pembelian atau modal. Sedangkan uang yang diterima oleh pedagang dari hasil penjumlahan barang itu disebut harga penjualan. Dengan demikian, kegiatan perdagangan selalu berkaitan dengan harga pembelian atau modal yang menjadi dasar perhitungan.
            Dalam perdagangan, terdapat dua kemungkinan yang akan dialami oleh pedagang, yaitu sebagai berikut :
  1. Pedagang itu akan mengalami untung, atau
  2. Pedagang itu akan mengalami rugi.
Untung
Untung terjadi jika harga penjualan lebih tinggi daripada harga pembelian.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
Rugi
Rugi terjadi jika harga penjualan lebih kecil daripada harga pembelian.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
Contoh soal :
1.      Seorang pedagang durian membeli 100 buah durian dengan harga seluruhnya Rp. 600.000,-. Kemudian 40 buah durian itu dijual dengan harga Rp. 7.000,- setiap buah, 52 buah dijual dengan harga Rp. 6.000,-, dan sisanya busuk. Berapa kerugian pedagang itu ?
Pembahasan
Harga pembelian   = Rp. 600.000,-
Harga penjualan    = (40 x Ro. 7.000,-) + (52 x Rp. 6.000,-)
                              = Rp. 280.000,- + Rp. 312.000,-
                              = Rp. 592.000,-
Rugi = Rp. 600.000 -  Rp. 312.000 = Rp. 8.000,-
2.      Seorang pedagang buah-buahan membeli 350 buah jeruk dengan harga Rp. 140.000,-. Kemudian, 210 jeruk dijual dengan harga Rp. 600,- per buah, 100 jeruk dijual dengan harga Rp. 450,- per buah, dan sisanya busuk. Hitunglah untung atau ruginya pedagang tersebut ?
Pembahasan
Harga beli              = Rp. 140.000,-
Harga jual              = (210 x Rp. 600,-) + (100 x Rp. 450,-)
                              = Rp. 126.000,- + Rp. 45.000,-
                              = Rp. 171.000,-
Karena harga jual lebuh besar dari harga beli, pedagang memperoleh
Untung      = Rp. 171.000 – Rp. 140.000
                  = Rp. 31.000,-



Harga pembelian dan penjualan
Pada bahasan untung dan rugi telah dikemukakan bahwa besar keuntungan atau kerugian dapat dihitung jika harga penjualan dan harga pembelian diketahui.
Dalam perdagangan, keuntungan dapat diperoleh apa bila harga lebih tinggi daripada harga pembelian.
Rumus yang berhubungan dengan untung dan rugi :
Harga penjualan = harga pembelian + untung
Atau
Harga pembelian = Harga pembelian – untung
Atau
Harga penjualan = harga pembelian – rugi
Atau
Harga pembelian = harga penjualan + rugi
Menentukan persentase untung atau rugi !
Contoh soal :
1.      Seorang pedagang membeli sebuah akuarium seharga Rp. 450.000,-. Jika pedagang tersebut menghendaki untung 20%, berapa rupiah akuarium tersebun harus dijual ?
Pembahasan
Harga pembelian               = Rp. 450.000,-
Untung 20%                      = 20/100 x Rp. 450.000,-
                                          = 1/5 x Rp. 450.000,-
                                          = Rp. 90.000,-
Harga penjualan                = harga beli + untung
                                          = Rp. 450.000,- + Rp. 90.000,-
                                          = Rp. 540.000,-
2.      Sebuah piring dibeli dengan harga Rp. 36.000,-. Kemudian, piring tersebut dijual kembali dengan harga Rp. 3.500,- per buah. Hitunglah persentase untung atau ruginya ?
Pembahasan
Harga beli              = Rp. 36.000,-
Harga jual              = Rp. 12 buah x Rp. 3.500,-
                              = Rp. 42.000
Jadi untung           = Rp.42.000 – Rp. 36.000
                              = Rp. 6.000,-
Persentase untung = (Rp. 6.000,- : Rp. 36.000,-) x 100%
                              = 16,67%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar